Site Map

Rabu, 21 Desember 2011

Korban Banjir Tieng Ditawari Bekerja di Perkebunan Sawit

WONOSOBO - Secercah harapan mulai membayang di pelupuk mata para pengungsi korban banjir bandang di Dusun Sidorejo Desa Tieng, Kejajar. Dalam pertemuan mendadak dengan Bupati Wonosobo, HA Kholiq Arif, Rabu malam, 21 Desember 2011 di Balai Desa Tieng, sedikitnya 30 Kepala Keluarga diberikan paparan mengenai sebuah solusi alternatif bagi kehidupan mereka pascabencana. Solusi tersebut adalah dengan bekerja di Perkebunan Sawit yang berlokasi di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Sekitar satu jam, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Wonosobo, Drs Gatot Hermawan memaparkan kondisi dan situasi di PT Tunas Agro Subur Kencana (TASK).

Tanpa publikasi, ternyata pada Senin 19 Desember 2011, Bupati membentuk sebuah Tim Kecil yang ditugaskan untuk meninjau beberapa lokasi transmigrasi di Kalimantan. Tim di bawah koordinasi Gatot Hermawan tersebut terdiri dari Camat Garung, Didik Wibawanto SSos, Camat Kertek Suprayitno SSos,   Kabid Sapenta, Kristiyanto SH, dan Kasi Bangas, Sistoyo SSos. Tim tersebut langsung menuju Kalimantan Tengah dan mendatangi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi setempat. Berdasar informasi, kuota transmigrasi di Kalteng sudah habis dan masih harus menunggu sampai Desember 2012. Namun ada solusi selain transmigrasi. Disnakertrans Kalteng mengarahkan tim untuk mengupayakan penampungan produktif bagi para korban bencana Tieng, yaitu dengan bekerja di Perkebunan Kelapa Sawit yang pada saat tersebut memang tengah membutuhkan banyak karyawan.

Berdasar informasi tersebut, tim langsung menuju Kotawaringin Timur dan meninjau kondisi PT TASK. Setelah bertemu langsung dengan pimpinan perusahaan dan diajak melihat aktivitas para karyawan, Gatot menyimpulkan bahwa PT TASK merupakan solusi strategis untuk masa depan 172 KK korban bencana Tieng. Selama dua hari berkeliling dan bertemu dengan para karyawan, ternyata hampir 50 persen dari mereka merupakan transmigran asal Wonosobo. Kondisi tersebut menurut Gatot akan membantu proses adaptasi bagi warga Tieng apabila bersedia hijrah kesana.

Menurut Gatot, PT TASK sangat memperhatikan nasib karyawan. Selain upah kerja per bulan sesuai standar UMP Kalteng sebesar Rp 1170000, setiap keluarga masih mendapat fasilitas berupa Rumah ukuran 6x7 meter, dengan fasilitas lengkap, termasuk listrik dan air bersih gratis. Setiap keluarga juga mendapat tunjangan beras sejumlah 0,5 Kg/ hari bagi suami, 0,3 Kg/hari bagi istri, dan 0,25 Kg/hari bagi anak, dengan maksimal anak 2 orang. Jadi total bagi keluarga dengan dua anak akan mendapat beras 1,3 Kg per hari. Bagi pekerja lembur, pihak perusahaan juga menyediakan insentif, dengan perhitungan Rp 1500 per tandan kelapa sawit. Untuk pendidikan anak-anak mereka, PT TASK juga telah menyediakan fasilitas sekolah mulai SD hingga SMA, serta penampungan anak bagi yang orang tuanya bekerja di kebun sawit. Kabid Sapenta, Kristiyanto SH menambahkan untuk tingkat SLTA, PT TASK juga tengah membangun sebuah SMK Perkebunan, bekerjasama dengan SMK Pertanian Bawen Semarang. Kelak anak-anak karyawan yang lulus dari SMK tersebut juga akan direkrut oleh PT TASK.  Berbagai kemudahan tersebut juga masih ditambah dengan situasi dan kondisi di area perumahan yang  cukup memadai, baik fasilitas jalan, maupun sarana ibadah.

Kepada warga Sidorejo, Tieng, Bupati menghimbau perlunya mereka mempertimbangkan solusi tersebut. Kholiq juga menegaskan bahwa tidak boleh lagi ada bencana serupa untuk ketiga kalinya, setelah 2010 dan 2011. Dengan bersedia bekerja di Kalimantan, kehidupan akan lebih baik, masa depan lebih cerah dan jelas terhindar dari dahsyatnya banjir seperti yang terjadi pada Minggu 18 Desember lalu. Kepada Kades Tieng Aris Fatoni beserta perangkat Desa, Bupati berharap agar bisa mengarahkan warganya untuk bertransmigrasi. Beberapa KK nampak cukup antusias dengan tawaran tersebut. Satu hal yang membuat khawatir adalah mengenai status administratif mereka. Namun menurut Gatot, apabila mereka sudah tercatat di Disnakertrans Wonosobo, apapun masalah yang menimpa, akan dibantu penyelesaiannya oleh pihak Disnakertrans.(Humas - Wonosobo)

0 komentar:

Posting Komentar