Site Map

Selasa, 27 Desember 2011

Musibah Tanah Longsor, Dua Rumah Hancur dan Saluran Irigasi di Lahan Pertanian 10 Hektar Terputus

KOTA MUNGKID - Hujan deras kembali membuat tanah longsor dan menyebabkan dua rumah di Desa Margoyoso, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang hancur. Dua rumah itu tertimbun longsoran tebing setinggi tujuh meter dan 20 meter.

Selain itu, kejadian ini juga mengakibatkan saluran irigasi yang mengairi 10 hektare lahan pertanian terputus. Meski tidak ada korban jiwa, namun akibat kejadian ini ditaksir kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Sebab, semua barang-barang di dalam rumah tersebut tak terselamatkan dan ikut tertimbun.

Kondisi kedua rumah yang dari kayu dan bambu itu juga menjadi rata dengan tanah. Dua rumah yang hancur itu adalah milik Mugiyono,56, bersama istrinya Saripah,47, di Dusun Sabrang RT.7/RW.4. Dan rumah milik Marsandi (40th), di Dusun Tubansari. Rumah keduanya ini tertimbun tanah longsor dari tebing yang ada di belakang rumahnya.

Kepala Dusun Sabrang, Zarkoni mengatakan, kejadian tanah longsor ini terjadi pada Selasa malam (20/12) sekitar pukul 20.00 WIB. Sebelumnya terjadi hujan deras sejak pukul 13.00 WIB hingga tengah malam. Beruntung, sebelum terjadi penghuni rumah telah diperintahkan pindah.

’Setelah hujan sejak siang, pukul 15.00 sudah mulai kelihatan longsor. Rumah milik Mugiyono mulai terkena longsoran di sebagian dapur dan kamar mandinya. Karena itu langsung saya perintahkan pindah ke rumah saudaranya tak jauh dari rumahnya,’’ katanya kemarin.

Rumah milik Marsandi yang berada di Dusun Tubansari juga kondisinya tidak jauh beda. Menurutnya, rumah ini juga hancur rata dengan tanah dan penghuninya sudah lebih dulu pindah. Selain menghancurkan dua rumah, selama hujan sejumlah pohon peneduh juga tumbang.

Muksi (50th), adik kandung Mugiyono mengatakan, kakak kandungnya kini mengungsi di rumahnya dengan istrinya. Mugiyono yang mengalami sakit lumpuh karena dulunya kecelakaan ini hanya sempat menyelamatkan televisi dan sebuah almari. Ia dibantu istrinya pindah ke rumahnya. ’Hanya televisi dan almari yang sempat diselamatkan. Kalau ditaksir kerugiannya sekira Rp100 jutaan, karena rumahnya hancur total,’’
jelasnya.

Zarkoni menambahkan, selain menyebabkan dua rumah rusak, hujan deras juga membuat Sungai Butek di Desa Margoyoso meluap. Akibatnya, tebing sungai yang ada di Dusun Tubansari longsor dan menutup jalan desa. Saluran irigasi yang mengairi 10 hektare sawah juga tertutup.

‘’Badan sungai itu tertutup longsor, sehingga aliran sungai menyimpang dan merusak sejumlah ladang milik warga. Total ada 13 titik longsor selama hujan lebat ini, namun lainnya hanya longsor kecil,’ ungkapnya.

Menurut Zarkoni, hujan lebat di kawasan dusunnya ini mudah sekali menyebabkan kejadian tanah longsor. Sebab, kawasannya merupakan perbukitan dengan tekstur tanahnya berupa tanah gambut dan labil. Tercatat ada delapan rumah warga lainnya yang terancam longsor.

Sementara Camat Salaman, Edy Wasana, SH juga mengatakan, wilayahnya memang menjadi langganan terjadi tanah longsor. Untuk itu, ia berharap supaya warga waspada dan mawas diri. Khususnya pada periode puncak musim hujan pada Desember dan Januari nanti. ‘’Kita sudah melakukan pelatihan penanganan bencana, dan bisa dipraktekkan dengan baik,’’ katanya.  *KontributorHumasMagelang

0 komentar:

Posting Komentar