Site Map

Kamis, 29 Desember 2011

Presiden Apresiasi Cepatnya Penyelesaian Unit Ekspansi di PLTU Tanjungjati B

Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono memberikan apresiasi positif kepada semua pihak yang terlibat dalam pembangunan unit ekspansi di PLTU Tanjungjati B,  Jepara. Ucapan terima kasih disampaikan presiden terkait lebih cepatnya penyelesaian unit ekspansi di PLTU yang berlokasi di Desa Tubanan, Kecamatan Kembang.

"Terima kasih. Ini satu prestasi yang patut dihargai. Biasanya, kan, pekerjaan begini banyak yang mundur. Tapi ini malah lebih cepat," kata presiden dalam tele conference dari Cilacap, Rabu sore (28/12).

Tele conference dilakukan karena peresmian operasional PLTU Tanjung B Ekspansi unit 3, dilakukan bersamaan dengan operasional PLTU 1 Banten - Suralaya dan PLTU 3 Banten - Lontar. Ketiganya diresmikan presiden, bersamaan Groundbreaking Proyek Resid Fluid Catalytic Cracking (RFCC) PT. Pertamina (Persero) Refinary Unit IV Cilacap, di Cilacap.

Sebelumnya, Direktur Operasi Jawa - Bali PT. PLN (Persero) Ngurah Adnyana melaporkan, pekerjaan konstruksi ekspansi unit 3  dan 4 di PLTU Tanjungjati B direncanakan berlangsung 35 bulan. Namun percepatan pembangunan yang berhasil dilakukan, membuat pekerjaan itu selesai dalam waktu 32 bulan.

"Sehingga ekspansi unit 3 bisa selesai sejak Oktober lalu," lapor Adnyana kepada presiden. Hal inilah yang menyebabkan  pengoperasian dapat dilakukan lebih awal.

Selain unit 3, saat ini ekspansi unit 4 juga telah selesai dan berada dalam tahap ujicoba. Jika tak ada kendala, awal Januari 2012 PLTU Tanjungjati B Ekspansi unit 4 sudah dapat beroperasi. Kedua pembangkit ekspansi berkapasitas 660 MW atau sama besar dengan unit 1 dan unit 2 yang telah beroperasi sejak 1 Oktober 2006 dan 1 Nopember 2006.

"Jika seluruh pembangkit sudah beroperasi, PLTU Tanjungjati B Jepara akan memberikan kontribusi sebesar 11 persen untuk interkoneksi Jawa - Bali," lanjut Adnyana.

Kebutuhan listrik di Jawa - Bali yang terus meningkat, diharapkan dapat terus terpenuhi, termasuk melalui ketiga PLTU yang baru saja diresmikan. Saat ini, beban puncak rata-rata di sistem kelistrikan Jawa - Bali mencapai 19.700 MW. Beroperasinya ketiga pembangkit, menopang kemampuan memproduksi daya listrik hingga 23 ribu MW.

Pembangunan PLTU juga merupakan upaya menekan penggunaan BBM sehingga biaya pokok penyediaan listrik bisa lebih murah. Ketiga PLTU akan sangat signifikan dalam upaya itu karena menghemat biaya bahan bakar hingga Rp. 19,9 milyar per tahun. (*kontributorHumas_Sulismanto)

0 komentar:

Posting Komentar