Site Map

Sabtu, 31 Desember 2011

2012, TAK ADA LAGI GEDUNG SEKOLAH RUSAK

UNGARAN : Bupati H Mundjirin mengharapkan para pelaksana pendidikan di Kabupaten Semarang untuk terus meningkatkan mutu pendidikan di tahun 2012 mendatang. “Alokasi dana untuk sektor pendidikan yang meningkat pada tahun 2012 nanti ditambah dengan adanya dana insentif dari Pusat untuk pendidikan harus dapat dimanfaatkan dengan baik. Sehingga pada tahun 2012 diharapkan tidak ada lagi gedung sekolah yang rusak karena semuanya sudah diperbaiki,” kata Bupati saat menjadi pembicara utama pada acara refleksi pendidikan Kabupaten Semarang 2011 di gedung pertemuan SMPN 1 Ungaran, Rabu (28/12) siang.

Acara refleksi pendidikan 2011 diselenggarakan oleh Dewan Pendidikan Kabupaten Semarang. Hadir pada acara itu Ketua Dewan Pendidikan H Zaenal Abidin, Sekretaris Komisi D DPRD Said Riswanto, Kepala Dinas Pendidikan Dewi Pramuningsih, kepala UPTD Pendidikan Kecamatan se Kabupaten Semarang, tokoh pendidikan dan  tokoh masyarakat.

Dikatakan lebih lanjut oleh Bupati, dana sektor pendidikan pada tahun 2010 lalu tercatat sebesar Rp 42 miliar dan meningkat menjadi sekitar Rp 50 miliar pada tahun 2011. Sedangkan pada tahun 2012 mendatang, alokasi dana mencapai Rp 54 miliar. Ditambah dengan dana insentif dari pemerintah pusat senilai Rp 19 miliar yang diutamakan untuk sektor pendidikan, maka alokasi dana pendidikan pada tahun 2012 mendatang mencapai Rp 73 miliar. “Dana tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki sekitar 658 gedung sekolah dasar yang rusak,” ujar Bupati lagi.

Menyinggung tentang mutu pelayanan pendidikan, Bupati H Mundjirin mengharapkan para pendidik untuk juga memperhatikan kecerdasan emosional dan spiritual disamping intelektual. Sebab, menurut Bupati, aspek itu sangat berpengaruh pada kehidupan para peserta didik di masa mendatang.

Sementara itu Ketua Dewan Pendidikan (DP) H Zaenal Abidin menjelaskan acara refleksi pendidikan merupakan bagian dari tugas pokok DP yakni evaluasi kegiatan. “Evaluasi bukan untuk mencari siapa yang salah namun untuk memperbaiki mutu pendidikan di Kabupaten Semarang,” terangnya.

Disebutkan, secara keseluruhan mutu pendidikan di Bumi Serasi pada tahun 2011 mencatat prestasi membanggakan. Antara lain nilai Ujian Nasional (UN) 2011 untuk SMK yang nyaris sempurna yakni 9,98. Selain itu peringkat hasil ujian tingkat Sekolah Dasar juga masuk tiga besar se Jawa Tengah.

Kabupaten Semarang juga termasuk dalam kelompok 72 Kabupaten/Kota dari 435 Kabupaten/Kota di tanah air yang berani melakukan periodisasi jabatan kepala sekolah di semua jenjang pendidikan. “Dari hasil seleksi calon kepala sekolah (kasek) yang sangat transparan diketahui level kedua calon kasek memiliki mutu SDM yang memadai. Sehingga periodisasi jabatan kasek bukan menjadi kendala yang mengkhawatirkan,” tambahnya.

Terkait dengan pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) pendidikan, DP mengharapkan dapat dilaksanakan secara tepat sasaran dan bukan karena aspirasi pihak tertentu. Dicontohkan oleh Zaenal Abidin, ada salah satu SD di Bringin yang gedungnya sudah rusak namun tidak jadi mendapat DAK karena kalah oleh aspirasi pihak tertentu.

Dewan Pendidikan, lanjutnya, juga mengakomodir usulan dari beberapa komite sekolah yang menghendaki pelaksanaan DAK secara swakelola. Namun secara tegas DP mengharapkan ada penandatanganan pakta integritas untuk menjaga mutu hasil kegiatan DAK. “Jadi ada jaminan hasil pembangunan dari DAK benar-benar bermutu dan tidak kalah dibanding hasil pembangunan oleh pihak ketiga,” tegas Zaenal.(*/junaedi)

0 komentar:

Posting Komentar