Site Map

Rabu, 28 Desember 2011

PROYEK RFCC PERTAMINA SERAP RIBUAN TENAGA KERJA

CILACAP. Keberadaan Proyek Pembangunan RFCC (Residuel Fluid Catalytic Cracking) Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap yang diresmikan Presiden SBY Rabu (28/12) sore kemarin, dipastikan mampu menyedot ribuan tenaga kerja.

President Director & CEO Pertamina, Karen Agustiawan mengatakan, dalam hitungan teknis pihaknya, proyek yang akan dikerjakan oleh konsorsium PT Adhi Karya dan GS Engineering & Construction tersebut akan menyedot jumlah tenaga kerja antara 6.000-8.000 orang. Sebuah jumlah yang cukup fantastis dan diharapkan mampu mengakomodir banyak tenaga kerja lokal.

"Harapan kami proyek RFCC ini mampu mendukung master plan percepatan pembangunan ekonomi Indonesia. Begitu pula ada penggunaan kandungan lokal (TKDN) yang mencapai 38 persen dari nilai EPC atau setara dengan 320 Juta Dollar" tegas Karen dalam sambutannya dihadapan Presiden SBY.

Menurut dia, secara tidak langsung, proyek ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat khususnya disekitar area proyek termasuk mendorong pertumbuhan usaha industri dan manukfaktur dalam negeri.

Lebih lanjut ia menjelaskan, proyek RFCC bertujuan untuk meningkatkan produksi BBM khususnya bahan bakar ber-oktan tinggi dan memiliki kualitas yang lebih tinggi (EURO IV Spec). "Selain itu, untuk memperbaiki margin kilang RU IV Cilacap secara keseluruhan" ujarnya.

RFCC memang masuk kategori mega proyek. Karena menurut Karen, Pertamina sendiri telah menginvestasikan dana sebesar 1,4 milyar US Dollar untuk merealisasikannya. Oleh karena itu, ketika proyek sudah selesai dan operasi dimulai, harapannya mampu meningkatkan volume produksi seperti gasoline sebesar 1,9 juta KL per tahun, tambahan produksi LPG 352 ribu ton per tahu dan propylene sebesar 142 ribu ton per tahun sebagai bahan baku petrokimia industri plastik.

Menyinggung soal jangka waktu pelaksanaan konstruksi proyek RFCC ini, kata Karen berdasarkan kontrak adalah 36 bulan atau beroperasi secara komersial pada kwartal ke empat tahun 2014. Namun dalam hal ini, pihaknya akan mendorong EPC Contractor untuk dapat melakukan percepatan. Sehingga seluruh proyek bisa beroperasi secara komersil pada kwartal ketiga tahun 2014 atau lebih cepat dari waktu yang ditentukan. (AP)

0 komentar:

Posting Komentar