Site Map

Senin, 19 Desember 2011

Festival Sapi Boyolali, Tingkatkan Ternak Sapi Sehat Bebas Glonggongan

Kabupaten Boyolali sangat terkenal dengan sebutan Kota Susu ataupun Kota Sapi. Hal ini karena di wilayah Kabupaten Boyolali mayoritas penduduknya beternak sapi, baik sapi perah maupun sapi potong.

Dinas Peternakan Kabupaten Boyolali bekerja sama dengan Biosmax Boyolali menyelenggarakan Festival Sapi Tahun 2011. Festival Sapi tersebut diselenggarakan di Lapangan Pusporenggo, Kecamatan Musuk, dan diikuti oleh sapi dari berbagai wilayah di Kabupaten Boyolali. Festival Sapi tersebut merupakan sebuah ajang kontes Sapi Hias dan Sapi Sehat.
 
Penilaian yang dilakukan meliputi Kategori Sapi Sehat dan Sapi Hias. Sebanyak 54 ekor sapi dengan kategori 20 ekor sapi sehat (khusus sapi perah) dan 34 ekor sapi hias (kategori sapi perah per potong). Kegiatan Festival Sapi terselenggara dengan harapan mampu mendorong peternak sapi perah dan sapi potong  meningkatkan semangan budidaya ternak sapi yang belakangan ini menurun. Menariknya semua sapi yang diikutkan dal;am kontes tersebut memiliki nama yang unik seperti Manohara, dan Rambo. Festival tersebut memperebutkan trophy Bupati dan piagam penghargaan serta memperebutkan hadiang uang tunai senilai total Rp. 20 juta.
 
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali mengatakan bahwa dengan mengelar acara ini, kami berharap akan banyak lagi warga yang beternak sapi di Boyolali. Potensi sapi perah di Boyolali sebanyak 62.480 ekor, tersebar di Kecamatan Cepogo, Selo,  Musuk, Mojosongo,  Ampel dan Boyolali Kota. Sedangkan sapi potong mencapai 87.9976 ekor, di Kecamatan Sambi, Simo, Klego, Karanggede, Wonosegoro, Kemusu, Andong dan Nogosari.

Menurut Sekda Kabupaten Boyolali Sri Ardiningsih di sela sela berlangsungnya Festival Sapi tersebut menjelaskan bahwa “Festival sapi ini ditujukan agar orang tidak takut membeli sapi dari Boyolali. Boyolali bukan penghasil daging glonggongan. Setiap kali kasus daging glonggongan muncul, maka selalu mengarah ke Boyolali. Padahal, daging itu belum tentu berasal dari Boyolali”.

Anggapan dan tudingan Boyolali sebagai penghasil daging sapi glonggongan, cukup berpengaruh besar terhadap penjualan sapi-sapi asal Boyolali ke luar daerah Sebenarnya proses penyembelihan sapi-sapi di Boyolali sudah melalui tahap-tahap prosedur penyembelihan.
 
Upaya lain yaitu, membantu sistem kawin suntik serta pemberian insentif Rp500.000 untuk setiap seekor sapi bunting. Masyarakat juga di ajak untuk melakukan gerakan menyetop penyembelihan sapi betina. *kontributorHmsBoyolali

0 komentar:

Posting Komentar