Site Map

Rabu, 21 Desember 2011

ASEAN Para Games 2011 Resmi Ditutup

SURAKARTA - ASEAN Para Games (APG) VI resmi ditutup di Stadion Manahan Solo, Selasa, 20 Desember 2011. Penutupan perhelatan even olahraga bagi kalangan difabel di kawasan Asia Tenggara tersebut dilakukan oleh Menkokesra, Agung Laksono.

Prosesi penutupan APG VI diwarnai dengan guyuran hujan lebat yang terjadi di Kota Solo sejak siang tadi. Bahkan, defile atlet dari sejumlah cabang olahraga yang dipetandingkan urung dilakukan. Selain itu, jumlah penonton yang hadir di Stadion Manahan jumlahnya jauh berkurang dibandingkan saat pembukaan pada, Kamis, 15 Desember 2011, lalu.

Selain dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng, terlihat pula Presiden APSF Dato Zainal Abu Zarin. Sedangkan penutupan pagelaran olahraga kalangan difabel tersebut dilakukan oleh Menkokesra, Agung Laksono yang ditandai dengan membunyikan sirine yang diiringi dengan pemadaman obor api.

Dalam sambutannya, Agung mengatakan bahwa penyelenggaraan ASEAN Para Games telah berhasil menjunjung tinggi sportifitas dan nilai-nilai kemanusiaan. “Dengan kegiatan even olahraga ini dapat selalu mempromosikan pola hidup sehat, menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan Asia Tenggara,” ujar dia.

Melalui Para Games, lanjut dia, bisa membuktikan bahwa penyandang difabel merupakan orang yang pantang menyerah dan bisa memperjuangkan prestasi serta bisa mengharumkan nama bangsa. “ASEAN Para Games harus bisa menjadi inspirasi bagi kita semua,” ucapnya.

Sementara itu dalam penyelenggaraan ASEAN Para Games, kontingen dari Thailand berhasil menjadi juara umum dengan memperoleh 123 medali emas, 96 medali perak dan 73 medali perunggu. Sedangkan kontingen tuan rumah harus menduduki urutan kedua dengan 113 medali emas, 108 medali perak dan 89 medali perunggu.

Dengan hasil tersebut, kontingen Merah Putih pun gagal meraih target seperti yang ditargetkan oleh Menpora Andi Mallarangeng, yakni mengawinkan dua juara umum SEA Games dan ASEAN Para Games 2011.

Ketua Indonesia ASEAN Para Games Organizing Committee (INASPOC), James Tangkudung mengatakan kendati tidak meraih gelar juara umum namun tim Indonesia tetap berbangga hati. Hal ini disebabkan jumlah medali yang diraihnya meningkat empat kali dibandingkan penyelenggaraan APG sebelumnya di Malaysia.

Lebih lanjut dia mengatakan, kenaikan medali yang cukup signfikan tersebut patut dihargai. “Menempati posisi runner up merupakan pencapaian yang sudah jauh lebih baik karena biasanya Indonesia hanya di posisi empat pada penyelenggaraan pesta olehraga kalangan difabel itu,” tegasnya.  **kontributorDinasPoraJateng_Irfan

0 komentar:

Posting Komentar