Site Map

Selasa, 13 Desember 2011

Kepulauan Karimunjawa

Selayang Pandang

Kepulauan Karimunjawa adalah gugusan 27 pulau yang terdapat di Laut Jawa. Kepulauan ini seluruhnya termasuk dalam Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Propinsi Jawa Tengah. Pada umumnya pulau-pulau itu merupakan hutan tropis dataran rendah, dan hanya 5 pulau yang dihuni oleh penduduk, yaitu Pulau Karimunjawa, Pulau Kemujan, Pulau Parang, Pulau Nyamuk, dan Pulau Genting. Sejak tanggal 15 Maret 2001, Karimunjawa ditetapkan oleh pemerintah sebagai Taman Nasional Karimunjawa. Pulau Karimunjawa memiliki luas wilayah 111.625 hektar, terdiri dari daratan 1.507,7 hektar, dan perairan 110.117,3 hektar.

Berdasarkan cerita legenda yang berkembang di masyarakat sekitar, Pulau Karimunjawa ditemukan oleh Sunan Muria. Legenda itu berkisah tentang keprihatian Sunan Muria atas kenakalan putranya, Amir Hasan. Dengan maksud mendidik, Sunan Muria kemudian memerintahkan putranya itu untuk pergi ke sebuah pulau yang nampak “kremun-kremun” (kabur) dari puncak Gunung Muria agar si anak dapat memperdalam dan mengembangkan ilmu agamanya. Karena terlihat “kremun-kremun”, Sunan Muria kemudian memberi nama “Karimun” untuk pulau itu.
Keistimewaan

Dengan kondisi alamnya yang indah dan asri, Karimunjawa menawarkan daya tarik wisata alam yang sungguh memesona. Tidak berlebihan kiranya bagi pemerintah menetapkan kawasan Karimunjawa sebagai taman nasional karena kawasan ini memang memiliki kekayaan flora dan fauna yang luar biasa. Karimunjawa memiliki beberapa jenis flora, yaitu terumbu karang, hutan mangrove, hutan pantai, dan hutan dataran rendah. Sedangkan kekayaan faunanya terdiri dari rusa dan kera ekor panjang serta fauna akuatik yang terdiri dari 242 jenis ikan hias dan 133 genera akuatik. Selain itu, di lokasi ini terdapat pula jenis fauna langka yang berhabitat di Pulau Burung dan Pulau Geleang, seperti burung elang laut dada putih serta dua jenis penyu, yaitu penyu sisik dan penyu hijau.

Selain kekayaan alamnya, keistimewaan Pulau Karimunjawa juga bisa dilihat dari kekayaan budayanya. Sebab, kepulauan ini dihuni oleh penduduk dengan latar belakang etnis yang beragam. Di dalamnya terdapat penduduk dari suku Jawa, Bugis, Makasar, dan Madura. Masyarakat Jawa banyak tinggal di Dukuh Karimun, Dukuh Legon Lele, Dukuh Nyamplungan, dan Dukuh Mrican. Sebagian besar mata pencaharian mereka adalah bertani dan membuat industri rumah tangga, seperti batu bata merah dan minyak kelapa. Masyarakat Bugis dan Makasar sebagian besar bertempat tinggal di Pulau Kemujan, Dukuh Batu Lawang, Dukuh Legon Gede, dan Dukuh Tlogo. Masyarakat Bugis terkenal sebagai pelaut yang ulung, oleh karena itu sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan. Selain itu, orang Bugis juga terkenal dengan kerajinan sarung tenunnnya yang banyak diminati oleh para wisatawan. Hampir sama dengan masyarakat Bugis, masyarakat Madura pun sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Namun, mereka memiliki kemampuan membuat ikan kering yang tidak bisa dilakukan oleh suku lainnya.

Dengan latar belakang etnis yang beragam itu, penduduk di Karimunjawa tetap mampu menjaga dan mempertahankan kerukunan sosial di antara mereka. Mereka memiliki tradisi atau semacam local wisdom berupa saling tukar-menukar barang (barang konsumsi rumah tangga atau kerajinan) yang dibuat oleh kelompok-kelompok etnis yang tinggal di kawasan ini.     
Lokasi

Kepulauan Karimunjawa terletak di Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Propinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Akses

Perjalanan menuju Kepulauan Karimunjawa dapat ditempuh melalui jalur laut dan jalur udara. Jika menggunakan jalur laut, Karimunjawa dapat dicapai dari Semarang lewat Pelabuhan Tanjung Mas dan dari Jepara lewat Pelabuhan Kartini. Dari Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, pengunjung dapat menggunakan kapal motor Kartini I, berangkat setiap hari Sabtu, pukul 9.00 WIB dan Senin pukul 7.00 WIB, dengan biaya Rp 108.000 untuk kelas bisnis, dan Rp 128.000 untuk kelas eksekutif. Sedangkan jika ditempuh dari Pelabuhan Kartini, Jepara, pengunjung dapat menggunakan kapal motor Muria yang berangkat setiap hari Sabtu pukul 9.00 WIB, dan Rabu pukul 9.00 WIB, dengan biaya Rp 63.000 untuk kelas bisnis, dan Rp 83.000 untuk kelas eksekutif (April 2008).   

Sementara itu, bagi pengunjung yang menggunakan jalur udara, perjalanan dapat dimulai dari Bandara Ahmad Yani, Semarang, dengan pesawat sewa jenis CASSA 212 yang disediakan oleh PT. Wisata Laut Nusa Permai (Kura-kura Resort). Waktu tempuh kurang lebih tiga puluh menit dari Bandara Ahmad Yani ke lapangan udara Dewadaru, Karimunjawa.
Harga Tiket

Tiket masuk sudah disertakan dalam biaya perjalanan, baik yang menggunakan jalur laut, maupun jalur udara.
Akomodasi dan Fasilitas Lainnya

Di kawasan wisata kepulauan Karimunjawa terdapat sarana akomodasi dan fasilitas yang cukup lengkap, seperti hotel, rumah penginapan, restoran/rumah makan, masjid/musholla, kios buah-buahan, kios cenderamata, dan lain-lain. Di samping itu, di kawasan wisata ini juga terdapat tempat penyewaan perlengkapan olahraga bahari, seperti perlengkapan memancing, menyelam, renang, dan kapal penjelajah laut yang dilengkapi kaca pada bagian bawahnya (glass bottom boat) yang berfungsi sebagai tempat untuk melihat keindahan ekosistem bawah laut.

Di lokasi wisata ini juga tersedia sarana transportasi antarpulau, yang akan mengantarkan pengunjung berkeliling menikmati keindahan gugusan pulau yang ada di Karimunjawa. Sarana transportasi tersebut merupakan bagian dari perjalanan wisata yang menggunakan perahu motor sewaan. Tarif yang berlaku (data tahun 2007) berkisar antara Rp 250.00 sampai dengan Rp 450.000 tergantung jarak tempuh dan lama pemakaian.

Perjalanan wisata di Kepulauan Karimunjawa terasa kurang lengkap jika pengunjung tidak menyambangi fasilitas akuarium laut yang berada Pulau Menjangan Besar. Di pulau ini, pengunjung dapat menikmati keindahan ikan hias dan kehidupan ikan hiu serta ikan-ikan lainnya dengan nuansa khas yang tidak dapat ditemui di tempat lain.

0 komentar:

Posting Komentar