Site Map

Rabu, 21 Desember 2011

SMK-SMK di Banyumas Gelar Bhakti Sosial Peduli Masyarakat

BANYUMAS - Peningkatan akses pendidikan di tingkat sekolah menengah di Kabupaten Banyumas akan lebih ditekankan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan pada tahun 2020 diharapkan perbandingan SMK : SMA mencapai 70 : 30. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Drs Santosa Edy Prabowo dalam Gelar Bhakti Sosial SMK Peduli Masyarakat yang diadakan oleh SMK-SMK di Kabupaten Banyumas selama 2 hari, Sabtu hingga Minggu (17-18/12).

Bhakti sosial dilaksanakan di sekitar wilayah Kecamatan Banyumas dan beberapa kecamatan lainnya. Yang di wilayah Kecamatan Banyumas yaitu panggung kesenian di Pendopo Duplikat Sipanji; penjualan bibit, service sepeda motor, service mobil ringan, service komputer, dan service elektronik bertempat di Alun-alun Banyumas; bantuan bibit untuk Desa Binangun; kursus tata kencantikan di Balai Desa Sudagaran; pelatihan dan layanan jasa las di Panti Asuhan Budi Sakti, penyuluhan administrasi dan akuntansi, dan pelatihan video shooting di Balai Desa Pekunden, pengobatan gratis di Desa Kedunguter, dan pemugaran mushola di Desa Sudagaran dan Desa Pekunden.

Sedangkan yang di beberapa kecamatan lain adalah pembagian sembako dan pakaian pantas pakai berlokasi di Desa Plangkapan Kecamatan Tambak, Desa Kemawi, Desa Plana dan Desa Somakaton Kecamatan Somagede, Desa Suro Kecamatan Kalibagor, Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang, Desa Tumiyang Kecamatan Kebasen, dan Desa Gerduren Kecamatan Purwojati.

Rangkaian bhakti sosial dibuka di Pendopo Duplikat Si Panji Kabupaten Banyumas, dihadiri antara lain oleh Direktur Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Dinas/Lemtekda terkait, Kepala SMK dan SMP di Kabupaten Banyumas, serta Perwakilan Dunia Usaha dan Dunia Industri. Kegiatan dibuka oleh Bupati Banyumas, Drs Mardjoko MM.

Edy Prabowo menjelaskan, pelaksanaan Bhakti Sosial SMK mengacu kepada rencana strategis Depdiknas dan kebijakan Direktorat Pembinaan SMK yang berorientasi pada peningkatan akses dan mutu SMK, serta perpaduan antara pendidikan kejuruan dan pengembangan tata kota dengan mengutamakan pengembangan sektor ekonomi wilayah kabupaten/kota (economic development), peningkatan kebutuhan kualitas dan standarisasi tenaga kerja (workforce development), kerjasama pengembangan karier (career development partnerships), dan sumberdaya yang tersedia secara online (online resources).

Tujuan kegiatan ini, lanjut Edy, sebagai model pencitraan peningkatan mutu SMK yang dilakukan secara bersama-sama secara terukur dan terakomodir, meningkatkan akses dan mutu secara  agregat pada seluruh SMK di Kabupaten Banyumas sebagai Kabupaten Vokasi, memberikan pelayanan kepada masyarakat, menjadi pendukung utama peningkatan kualitas tenaga kerja, menumbuhkan perekonomian, mendorong munculnya entrepreneur baru, mengundang investor ke kota vokasi, serta membuka ruang hiburan dan apresiasi masyarakat dan menyediakan ruang promosi bagi produk tradisional dan modern.

“Kegiatan ditekankan pada pemberdayakan komunitas-komunitas usaha kecil dan industri, pengembangan sekolah kejuruan berbasis sektoral perekonomian wilayah kabupaten/kota dalam bidan teknologi, pertanian, pariwisata dan lain-lain” imbuhnya.

Kepala Sub Bidang Kelembagaan Direktorat pembinaan SMK, Drs Teguh Widodo MM mengatakan, Banyumas telah membukitkan komitmennya untuk mewujudkan Kabupaten Vokasi, yaitu kabupaten dengan perbandingan jumlah SMK : SMK minimal 60 : 40. Teguh berharap ke depan akan muncul lembaga pendidikan yang memiliki spesifikasi pendidikan yang merupakan kelanjutan dari SMK, sehingga akan memiliki nilai kompetitif.

Senada, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Drs Kartono MPd mengapresiasi Kabupaten Banyumas yang telah mampu menjadi Kabupaten Vokasi. Kartono berharap Banyumas nantinya mampu menyumbangkan tenaga kerja yang terdidik kepada dunia usaha, hasil dari pendidikan di SMK sesuai dengan keahliannya.

Sementara itu, Bupati Mardjoko menuturkan, kegiatan bhakti sosial SMK peduli masyarakat merupakan sarana strategis untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas keberadaan SMK, untuk menghapus stigma negatif bahwa pendidikan kejuruan levelnya dibawah sekolah menengah umum. Hal ini tidak benar, karena pada kenyataannya justru SMK mampu menghasilkan lulusan yang bermutu dan calon-calon tenaga kerja potensial. Hal ini diharapkan akan meningkatkan animo masyarakat terhadap SMK, mampu menciptakan masyarakat produktif dalam rangka mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi.

”Seiring dengan adanya tuntutan di era perdagangan bebas yang membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten diperlukan perubahan paradigma pendidikan, yaitu dengan mengembangkan sistem pendidikan yang berorientasi pada peningkatan angka siap kerja dan mencegah bertambahnya pengangguran. Hal ini akan terwujud melalui pendidikan kejuruan yang akan menyediakan tenaga kerja berkualitas dan nantinya dapat sebagai pusat produksi barang dan jasa” tegas Mardjoko.  *Sarlan―Kontributor Pemkab Banyumas

0 komentar:

Posting Komentar