Site Map

Selasa, 03 Januari 2012

Menteri Pertanian RI dan Gubernur Jawa Tengah Panen Pedet

WONOGIRI – Guna meningkatkan populasi ternak sapi dan mendukung Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDS/K) tahun 2014, Menteri Pertanian RI Dr. Ir. Suswono, MMA bersama Gubernur Jawa Tengah H. Bibit Waluyo melaksanakan Panen Raya Pedet hasil Inseminasi Buatan (IB) di Wonogiri, Selasa (3/1), tepatnya di desa Pokoh Kidul.

Kegiatan tersebut sebagai tindak lanjut dari kegiatan Sinkronisasi Berahi yang dilaksanakan tahun 2010, sehingga tahun 2011 pedet hasil IB tersebut sudah lahir. “Sinkronisasi berahi sebagai bagian dari kegiatan IB memiliki peran besar dalam peningkatan populasi dan produksi ternak sebesar 35 persen,” jelas Menteri.

Kabupaten Wonogiri di tahun 2010 merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Tengah  yang terpilih menjadi pilot project Sinkronisasi Berahi Sapi Potong sejumlah 1.000 ekor. Dalam kesempatan tersebut, pedet hasil sinkronisasi berahi kurang lebih sejumlah 316 ekor dipanen. Kegiatan panen raya pedet serupa sebelumnya dilaksanakan di 3 Provinsi yakni Lampung, Aceh, dan Jawa Timur.

Diharapkan kegiatan ini mampu memotivasi daerah lain untuk meningkatkan populasi ternak dan meningkatkan gairah para peternak sapi dalam melakukan usaha di  bidang pembibitan sapi potong.

Berdasarkan hasil sensus sapi potong tahun 2011, populasi sapi potong di Jawa Tengah berjumlah hampir 1,9 juta ekor. Kabupaten di Jawa Tengah yang mempunyai populasi sapi tertinggi adalah Kabupaten Blora 269.094 ekor, Kabupaten Grobogan 196.189 ekor, dan Kabupaten Wonogiri 187.455 ekor. “Jawa Tengah ini memang lumbungnya ternak, tapi masih kalah dengan Jawa Timur. Di sana populasinya sekitar 24,7 juta. Namun jangan kecil hati, karena kesempatan meningkatkan populasi masih terbuka lebar,” imbuh Suswono.

Gubernur Jawa Tengah sendiri bertekad mensukseskan program swasembada daging 2014, dan sub sektor peternakan diharapkan dapat mengambil peran yang lebih besar dalam pengentasan kemiskinan melalui pendekatan kawasan/wilayah/kluster, pendekatan kesisteman agribisnis yaitu sub sistem hulu, budidaya (on-farm), hilir dan sub sistem penunjang serta pendekatan kelembagaan melalui pemberdayaan kelompok secara berkelanjutan. Gubernur mengingatkan kepada peternak agar jangan memotong sapi yang masih produktif, karena berpotensi mengurangi populasi sapi.

Sementara Bupati Wonogiri H. Danar Rahmanto meminta agar Menteri dapat mengambil kebijaksanaan untuk membatasi import ternak sapi potong demi melindungi peternak Wonogiri pada khususnya dan petani peternak pada umumnya. “Mohon maaf Bapak Menteri, hal ini perlu kami sampaikan karena kami merasa bahwa kebijakan membatasi sapi potong import ini kami rasa sangat perlu demi meningkatkan kesejahteraan patani dan peternak pada umumnya,” pinta Bupati.

Dalam kesempatan tersebut, juga diserahkan bantuan sarana prasarana senilai 1,8 M kepada beberapa kelompok tani di Soloraya dan Dinas Pertanian di Kabupaten Karanganyar, Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Semarang, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Wonogiri. Selain itu, dilakukan penandatanganan kerjasama antara Sarjana Membangun Desa dengan Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (APFINDO); dengan Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI); dan dengan Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia.   **HUMAS-ESTI SUCI_ed.bs

0 komentar:

Posting Komentar