Site Map

Rabu, 11 Januari 2012

“GERBULAN” Untuk Kemandirian Ekonomi Warga Miskin di Banyumas

BANYUMAS - “Kemiskinan merupakan persoalan yang dihadapi oleh setiap bangsa, yang perlu ditangani secara komprehensif, sistemik, dan berkelanjutan, serta harus dilakukan secara terpadu, terencana, berkesinambungan, yang menuntut keterlibatan berbagai pihak.” Demikian diungkapkan Bupati Banyumas, Mardjoko saat membuka pencanangan Gerakan Seribu Rupiah per Bulan (GERBULAN) dalam Kongres Nusantara “Lumbung Kesejahteraan” yang diselenggarakan di Gedung KORPRI Kabupaten Banyumas, Sabtu (7/1).

Kongres yang dihadiri tidak kurang dari 1.000 orang, terdiri dari para koordinator Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), warga pra sejahtera 2 (PS-2)/warga miskin, lurah/Kepala Desa, camat, Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PJOK), Kepala SKPD, tokoh masyarakat, mahasiswa/mahasiswi, dan fasilitator PNPM Perdesaan se-Kabupaten Banyumas tersebut diselenggarakan oleh Forum Badan Keswadayaan Masyarakat (FBKM) Kabupaten Banyumas.

Ketua Panitia kongres, Nursito Karsoputro yang juga Koordinator FBKM Kabupaten Banyumas menjelaskan, Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mendukung program penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Banyumas. Tujuannya antara lain membangun pemahaman bersama tentang peran strategis gerakan “Lumbung Kesejahteraan” untuk penanggulangan kemiskinan, menjadikan dan mengadvokasi PS-2 sebagai aktor utama dalam penanggulangan kemiskinan, dan membangun pemahaman bersama terhadap gerakan industri masyarakat sebagai wahana revolusi penanggulangan kemiskinan.

Output yang ingin dicapai antara lain terdeklarasinya Gerakan Seribu Rupiah per Bulan (GERBULAN) sebagai modal utama Gerakan Lumbung Kesejahteraan Rakyat menuju Kemandirian Ekonomi; kemudian terbentuknya Forum PS-2 di tingkat kabupaten, kecamatan dan desa/kelurahan; tercapainya komitmen bersama untuk melakukan gerakan revolusi industri masyarakat dalam bentuk Lumbung Kesejahteraan Masyarakat di masing-masing desa/kelurahan dengan stimulan permodalan dari Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) PNPM Mandiri; serta terbukanya ruang kemitraan baik antar perorangan, swasta, lembaga-lembaga sosial dan lembaga pemerintah, dengan tujuan membangun kedaulatan masyarakat dan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat.

Rangkaian kegiatan diawali dengan penyampaian tekad oleh PS-2 tentang GERBULAN dan Lumbung Kesejahteraan, dilanjutkan pembukaan kongres secara resmi oleh Bupati Mardjoko, dan penyampaian materi keynote speaker oleh Wakil Bupati Banyumas, Achmad Husein selaku Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kabupaten Banyumas. Judul makalahnya “Membangun Gerakan Lumbung Kesejahteraan menuju Kemandirian Ekonomi, Kedaulatan Masyarakat dan Keadilan Sosial.”

Materi inti disampaikan oleh 4 orang nara sumber, yaitu Budayawan Banyumas, Ahmad Tohari (Filosofi dan Sejarah Lumbung); praktisi penanggulangan kemiskinan dari Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) (Strategi Membangun Jaringan Lumbung Kesejahteraan); DR M Yudhie Haryono, pengusaha, pakar ekonomi dan staf khusus Mendagri (Ekonomi Konstitusi);  dan Anang Fahmi SSos MM, Advisori PNPMMP (Konsep Lumbung Kesejahteraan).

Kongres ditutup dengan deklarasi Lumbung Kesejahteraan, pencanangan gerakan Seribu Rupiah per Bulan (Gerbulan), pembentukan Forum PS-2 dan pencanangan gerakan revolusi industri masyarakat melalui PNPM.

Bupati Mardjoko berharap kongres tersebut dapat memotivasi upaya penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Banyumas sehingga dapat berjalan sesuai dengan harapan, dan pada akhirnya mampu mengantarkan masyarakat Kabupaten Banyumas menuju kesejahteraan.SARLAN―Kontributor Pemkab Banyumas

0 komentar:

Posting Komentar